PENGHITUNGAN PPH TAHUNAN WP OP TAHUN PAJAK 2020

-

 





STEP BY STEP MENGHITUNG PPH ORANG PRIBADI

1.      Kumpulkan Seluruh Ph. Diterima/Diperoleh

ex : Tahun Pajak 2020

2.      Dari point-1 di atas, identifikasi lagi mana yg:

a.      BOP = Bukan Objek Pajak

Sesuai Ket. UU PPh Pasal 4 (3)

b.       OPF = Objek Pajak Final

Sesuai Ket. UU PPh Pasal 4 (2) 

Termasuk PP 46/2013 = PPh Final 1%

c.       OPTF = Objek Pajak Tdk Final 

Sesuai Ket. UU PPh Pasal 4 (1)

3.      Atas Ph. OPTF, Hitung PPh Terutang sbb:

Ph. Netto Sehub. Dg Pekerjaan                                 XXX

Ph. Netto Sehub. Dg Usaha/Pek.  Beb.                     XXX

Ph. Netto Sehub. Dg Modal & Lain-Lain                 XXX

Ph. Netto Sehub. Dg LN                                            XXX 

Tot. Ph. Net. Set.                                                       XXX

ZAKAT/PERPULUHAN/PUNI  YA                       (XXX) 

Tot. Ph. Net. Set. Setelah ZA- PE-PU                     XXX

PTKP (tergantung  status)                                      (XXX) 

Ph.KP                                                                          XXX

PPh TERUT.                                                               XXX

4.     Hitung PPh KB/LB Dengan  Cara Mengurangkan PPh Terutang Dengan Kredit Pajak (Collecting BUKTI POTONG)

PPh T E R U T. XXX 

K R E D I T PA J A K Y. T. D. D. P. L:

a.  PPh 21                               xxx 

b.  PPh 22                               xxx 

c.  PPh 23                               xxx 

d.  PPh 24                               xxx                   ( X X X )

PPh Y. M . H . D. S.                                                     XXX 

K R E D I T PA J A K Y. T. D. D. S:

a.  PPh 25                               xxx 

b.  STP PPh 25 ( Pokok)       xxx                              ( X X X ) 

PPh KB/PPh PASAL 29/PAJAK RAMPUNG          XXX

5.      PPh KB tsb dibay. Max. akhir BLn ke-3 S.B.T.P:

KAP    411125

KJS     200

6.     Sudah selesai?

Blm.

Buat Perhitungan PPh Pasal 25/Angsuran Pajak:

a.      PPh Y.M.H.D.S.                                                   XXX

Dibagi 12 -----------------> PPh 25 =                   XXX

= Cara mudah tsb digunakan apabila seluruh Ph. Th. Lalu berasal --> Ph. Yg Terat.

Jika Th. Lalu ada Ph. Yg berasal dari Ph. Yg tdk terat… maka dilakukan penghitungan ulang dg terlebih dulu mengeluarkan Ph. Yg Tdk Terat.

Dg demikian,,tinggallah Ph. Yg Terat. Saja.

b.       Tot. Ph. Net. Set                                                   XXX

( Ph. Terat. & T d k Terat.)

Keluarkan Ph. Td k Terat.                                  (XXX) 

Tot. Ph. Net. Set. T E R AT U R S AJA               XXX 

ZAKAT/ PERPULUHAN/ PUNIYA                 (XXX) 

Tot. Ph. Net. Set. Setelah ZA- PE- PU                  XXX 

PTKP (tergantung status)                                  (XXX) 

Ph . KP                                                                   XXX 

PPh TERUT.                                                          XXX 

KREDIT PAJAK Y. T. D. D. P. L:

a. PPh 21 Atas Ph. Terat.                        xxx 

b. PPh 22 Atas Ph. Terat.                       xxx 

c. PPh 23 Atas Ph. Terat.                       xxx 

d. PPh 24 Atas Ph. Terat.                        xxx          (XXX) 

PPh Y. M. H. D. S.                                                    XXX 

PPh 25 ------> DIBAGI 12                                        XXX

7.     PPh PASAL 25 tsb dibay. Max. tgl 15 BB-nya:

KAP = 411125          KJS = 100

8.      S E T E L AH PERHITUNGAN PAJAK SELESAI

PAJAK KB S UDAH DIBAYAR

= ISIKAN SPT TAHUNAN PPh OP

9.      SPT TAHUNAN PPh OP:

a.      SPT FORM 1770 = BAGI WP OP YG SALAH- 1 SUMBER Ph- nya BE RAS AL DARI USAHA/ PEK. BEB. TERMASUK BAGI YG USAHA DG PPh FINAL 1%  pun Lapor menggunakan For m SPT ini.

b.       SPT FORM 1770-SS = BAGI WP OP YG SUMBER Ph- nya Ph- nya SELAIN DARI USAHA/ PEK. BEB. DAN….. Ph BRUTO SET- nya <= 60 JUTA

c.       SPT FORM 1770-S = BAGI WP OP SELAIN (a) dan SELAIN (b)

DIATAS

10.  LAPOR MAX. AKHIR BLN KE-3 S.B.T.P

= MAX. 31 MARET 20XX

11.  ARSIPKAN,,, BACK-UP DATA.

 

LATIHAN KONSEP PENGGABUNGAN PPh. SUAMI-ISTRI

A.     TENTUKAN, Penggabungan Penghasilan Suami-Istri:

1.      Suami Kerja, Istri Kerja di 1 Pemberi Kerja, Sudah Dipot. PPh 21,

Tidak ada hubungan dengan usaha/PEK-BEB Suami, NPWP Istri SAMA DG PUNYA SUAMI

2.      Suami Kerja, Istri Kerja di 1 Pemberi Kerja, TIDAK Dipot. PPh 21,

Tidak ada hubungan dengan usaha/PEK-BEB Suami, NPWP Istri SAMA DG PUNYA SUAMI

3.      Suami Kerja, Istri Kerja di 1 Pemberi Kerja, Sudah Dipot. PPh 21,

Ada hubungan dengan usaha/PEK-BEB Suami, NPWP Istri SAMA DG PUNYA SUAMI

4.     Suami Kerja, Istri Kerja di 1 Pemberi Kerja, Sudah Dipot. PPh 21,

Tidak hubungan dengan usaha/PEK-BEB Suami, NPWP Istri BEDA DG PUNYA SUAMI

5.      Suami Kerja, Istri Kerja di 2 Pemberi Kerja, Sudah Dipot. PPh 21,

Tidak ada hubungan dengan usaha/PEK-BEB Suami, NPWP Istri SAMA DG PUNYA SUAMI

6.     Suami Kerja, Istri Kerja di 2 Pemberi Kerja, Sudah Dipot. PPh 21,

Tidak ada hubungan dengan usaha/PEK-BEB Suami, NPWP Istri BEDA DG PUNYA SUAMI

7.     Suami Kerja, Istri Usaha dan Omzet Tahun Lalu <= 4,8 Milyar

8.      Suami Kerja, Istri Usaha dan Omzet Tahun Lalu > 4,8 Milyar

9.      Suami Kerja, Istri PEK-BEB dan Omzet Tahun Lalu <= 4,8 Milyar

10.  Suami Kerja, Istri PEK-BEB dan Omzet Tahun Lalu > 4,8 Milyar

11.  Anak Kandung Usia 10 Tahun, punya penghasilan dari Maen Film

12.  Anak Kandung Usia 18 Tahun, punya penghasilan dari Bintang Iklan

 

TARIF BAGI WP ORANG PRIBADI

Terdapat dua (2) jenis pembayaran angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 (PPh Pasal 25) untuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP), yaitu:

  • Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WP – OPPT), yaitu yang melakukan usaha penjualan barang, baik grosir maupun eceran, serta jasa – dengan satu atau lebih tempat usaha. PPh 25 bagi OPPT = 0.75% x omzet bulanan tiap masing-masing tempat usaha.
  • Wajib Pajak Orang Pribadi Selain Pengusaha Tertentu (WP – OPSPT), yaitu pekerja bebas atau karyawan, yang tidak memiliki usaha sendiri. PPh 25 bagi OPSPT = Penghasilan Kena Pajak (PKP) x Tarif PPh 17 ayat (1) huruf a UU PPh (12 bulan).

Tarif PPh 17 ayat (1) huruf a UU PPh adalah:

  • Sampai Rp 50.000.000 = 5%
  • Rp 50.000.000 – Rp 250.000.000 = 15%
  • Rp 250.000.000 – Rp 500.000.000 = 25%
  • Di atas Rp 500.000.000 = 30%

Pembayaran angsuran PPh 25 untuk wajib pajak badan yaitu = Penghasilan Kena Pajak (PKP) x 25% (Tarif Pasal 17 ayat (1) huruf b UU PPh).

Sumber: https://www.online-pajak.com/tentang-pajak-pribadi/pph-pajak-penghasilan-pasal-25

MATERI WORKSHOP PAJAK PENGISIAN SPT TAHUNAN ORANG PRIBADI IKPI CABANG SURAKARTA DAN BANYUMAS OLEH IBU UMATUN MARKHUMAH., SE., M.Ak., CTC.


ig: umara_tax
https://instagram.com/umara_tax?igshid=1hn3p7h7ej6fd

terimakasiiihhh...

 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENEGASAN TENTANG PPh ATAS JASA PEMAKAIAN GUDANG/LAPANGAN PENUMPUKAN DI LINGKUNGAN PELABUHAN

-
Gambar
Penegasan Tentang PPh atas Jasa Pemakaian Gudang/Lapangan Penumpukan di Lingkungan Pelabuhan Di pelabuhan terdapat fasilitas penunjang berupa pergudangan, yang terdiri dari, menurut fungsinya gudang terbagi 2 jenis yaitu gudang privat dan gudang publik.Gudang privat adalah fasilitas yang disediakan untuk binsis dan kepentingan sendiri.Gudang publik adalah gudang yang disediakan pemerintah untuk barang yang dikuasai oleh bea cukai dan gunang yang diusahakan untuk umum.   Gudang menurut status barang yang ditempatkan terbagi 2 yaitu :   1.     Gudang TPS, Gudang Industri (distribusi dan konsolidasi). Gudang TPS adalah gudang tempat penimbunan sementara.   2.     Gudang Industri adalah tempat penyimpanan bahan baku dan bahan jadi yang melekat pada industri. Gudang lini 1 atau gunang transito adalah tempat penimbunan sementara yang tidak jauh dari aktivitas barang dari/ke kapal. Gudang lini 2 adalah gudang yang terletak dibelakang/berdekatan dengan gudang lini 1 karena berfun
Baca selengkapnya

UMARA TAX CONSULTING

-
Gambar
PROFILES  BAGAIMANA KEWAJIBAN PERPAJAKAN  ANDA? PUSINGKAH? SEKARANG TIDAK USAH PUSING PUSING TENTANG MASALAH PAJAK ANDA KARENA KINI HADIR UMARA TAX CONSULTING UMARA TAX CONSULTING ( UMTC) UMARA TAX CONSULTING ( UMTC) Alamat       : Pusat : Ruko Royal Prima A.Jl. Jend Ahmad Yani N0 87, Surakarta                     Cabang : Jl. Piere Tendean No.202, Nusukan, Surakarta Telp            : 0271-637417 Whatsapp   : 0878 3531 7444 Jam Kerja  : SENIN - SABTU                      Pukul 08.00 - 17.00 Mengapa Harus UMARA TAX CONSULTING? Kami mengutamakan pelayanan yang prima Kami mengupayakan yang terbaik untuk klien sesuai dengan peraturan per undang-undangan yang berlaku Kami memiliki staff berpengalaman di bidangnya  Kami melakukan pelatihan pelatihan di bidang perpajakan UMARA TAX CONSULTING melayani jasa apa saja? Konsultan Pajak  Service Pajak Pemeriksaan  Pengadilan Pajak Konsultan Keuangan
Baca selengkapnya

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 58 TAHUN 2023 TENTANG TARIF PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS PENGHASILAN SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, ATAU KEGIATAN WAJIB PA.JAK ORANG PRIBADI

-
Gambar
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA  NOMOR 58 TAHUN 2023 TENTANG TARIF PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS PENGHASII,AN  SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN, JASA, ATAU KEGIATAN  WAJIB PA.JAK ORANG PRIBADI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA  PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tarif pajak penghasilan untuk Wajib pajak orang pribadi dalam negeri telah diubah sebagaimana diatur dalam Pasal L7 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2O2l tentang Harmonisasi peraturan Perpajakan, perlu dilakukan penyesuaian tarif pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 2I atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan Wajib Pajak orang pribadi; b. bahwa dalam rangka memberikan kemudahan dan kesederhanaan pelaksanaan pemenuhan kewajiban perpajakan kepada Wajib Pajak atas pemotongan pajak Penghasilan Pasal 21, termasuk bagi pejabat negara, pegawai negeri sipil, a
Baca selengkapnya